BANJIR akibat tingginya curah hujan di dua kabupaten di Riau, yaitu Rokan Hulu dan Kampar, mulai meluas. Meluapnya Sungai Rokan dan Sungai Kampar itu membuat ratusan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum terendam banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rokan Hulu Aceng Herdiana mengatakan banjir bandang yang merendam sedikitnya 750 rumah keluarga di dua kecamatan, Tandun dan Kabun, kini telah meluas ke tiga kecamatan, yaitu Kunto Darussalam, Rambah Samo, Rambah, dan Rambah Hilir.Hingga kini BPBD Rokan Hulu belum bisa memastikan berapa persisnya total jumlah warga serta kerugian lainnya yang menjadi korban akibat banjir bandang tersebut.
“Kita belum dapat memastikan berapa rumah warga yang menjadi korban banjir. Tim yang turun ke lapangan masih mendatanya,“ ungkap Aceng, kemarin.
Ia menyebutkan sejauh ini air belum juga surut. Ketinggian air banjir berkisar 60 sentimeter hingga 100 sentimeter. Banjir juga diperkirakan bakal semakin parah mengingat masih tingginya curah hujan dalam beberapa hari ke depan. “Kami imbau warga yang tinggal di tepi sungai agar lebih waspada,“ ujarnya.
Banjir bandang akibat hujan deras yang mengguyur secara merata sejumlah wilayah di Riau mengakibatkan sebanyak 210 rumah warga lima desa di Kecamatan Gunung Sahilan Kampar terendam banjir. Menurut Camat Gunung Sahilan Dasman, banjir dari meluapnya Sungai Kampar itu telah merendam sebanyak 95 rumah di Desa Sahilan Darussalam, 86 rumah di Desa Gunung Sahilan, 11 rumah di Desa Sungai Lipai, 10 rumah di Desa Subarak, dan 9 rumah di Desa Kebun Durian.
“Banjir dengan ketinggian air 1 meter itu juga telah memutus jalan antardusun, yaitu antara Dusun Pulau Baru dan Dusun Tanah Kali di Desa Gunung Sahilan,“ jelasnya.
Di Jawa Timur, pemerintah provinsi setempat meminta semua kepala daerah untuk bersiaga dalam mengantisipasi berbagai bencana. Terutama dengan mulai masuknya musim penghujan, para bupati/ wali kota diminta mengantisipasi terjadinya banjir agar tidak memakan korban. “Seluruh kepala daerah saya minta untuk fokus menangani tindakan pencegahan ancaman bencana.
Ini penting agar korban bencana baik banjir, tsunami, maupun lainnya dapat ditekan,“ kata Wagub Jatia Syaifullah Yusuf, kemarin. (RK/AB/N-1) Media Indonesia, 17/11/2014, halaman 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar